Senin, 08 Juni 2015

Pemkot Dukung Penuh Pengembangan Pelabuhan Cirebon

Koran Online CIREBON -- Pemkot Cirebon mendukung penuh pengembangan Pelabuhan Cirebon menjadi pelabuhan internasional. Pasalnya, berkembangnya pelabuhan itu akan memberi dampak positif yang besar bagi pertumbuhan Kota Cirebon.

''Pemkot akan all out membantu dan mendukung pengembangan Pelabuhan Cirebon menjadi pelabuhan internasional,'' tegas Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, dalam jumpa pers di Balaikota Cirebon, Senin (8/6).

Dalam kesempatan itu, Azis didampingi General Manager PT Pelindo II Cirebon Hudadi Soerja Djanegara, Sekda Kota Cirebon Asep Dedi, dan pengguna jasa pelabuhan yang juga Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Cirebon, Agus Purwanto. 

Azis mengakui, ekses negatif juga akan menyertai pengembangan pelabuhan. Namun, dia yakin manfaatnya akan lebih besar.

Azis menyatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah kajian untuk mengantisipasi perkembangan Kota Cirebon, termasuk infrastuktur. Tak hanya dari segi pengembangan pelabuhan, perkembangan Kota Cirebon kedepan juga dipengaruhi oleh beroperasinya tol Cikapali dan bandara internasional di Majalengka.   

Sementara itu, General Manager PT Pelindo II Cirebon, Hudadi Soerja Djanegara, menjelaskan, pihaknya akan mengantisipasi kepadatan lalu lintas di dalam kota akibat pengembangan pelabuhan. Rencananya, akan dibuat jalan baru yang menjadi akses langsung keluar masuk kendaraan dari pelabuhan ke pintu masuk tol kanci.

''Jalan itu akan menyusuri tepi laut,'' terang Hudadi.

Hudadi menambahkan, untuk pengembangan tahap pertama, berupa penambahan dermaga baru seluas sekitar 50 hektare. ''Tahun ini mulai pemasangan tiang pancang. Targetnya akan selesai dalam waktu dua tahun mendatang,'' terang Hudadi. 

Hudadi menambahkan, Pelabuhan Cirebon telah berdiri sejak 1860. Namun, hingga kini hampir tak ada perubahan secara signifikan.

Menurut Hudadi, pengembangan pelabuhan Cirebon akan menjanjikan banyak hal. Di antaranya dalam bidang ekonomi dan pariwisata.

Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Cirebon, Agus Purwanto, mengaku sangat mengapresiasi pengembangan Pelabuhan Cirebon. Apalagi, selama ini pelabuhan tersebut tak bisa menjadi tempat bersandar bagi kapal-kapal besar.

''Kami sangat berharap pengembangan pelabuhan secepatnya terealisasi,'' tandas Agus.

Warisan Kuliner Etnik ala Cirebon


Koran Online Cirebon | JAWA Barat memiliki aset keragaman kuliner yang unik dan membanggakan. Setiap kawasan di Tatar Priangan, pasti memiliki ciri khas dan olahan etnik yang pantas diburu pencinta masakan tradisional. 

Di Cirebon misalnya, kita bisa menjumpai olahan utama bertitel empal gentong dan nasi jamblang yang sangat legendaris. 

Sejak zaman kuno hingga era urban seperti sekarang, kedua makanan tersebut masih eksis dan diincar banyak orang. Bagi Anda yang merindukan nasi jamblang dan empal gentong khas Kota Udang, kini tak perlu meluangkan pelesir ke tapal batas Jabar tersebut. Sebab, beragam kedai dengan konsep otentik telah banyak hadir di luar Cirebon. Di Bandung, hidangan mumpuni ini dapat dijumpai di kawasan Sadakeling. 

Tak hanya mengadopsi, di tempat ini pula kita bisa menikmati atsmosfer dan cara penyajian yang sama persis seperti aslinya.Nuansa pesisir Cirebon pun bisa kita rasakan lewat sajian empal gentong. Menu yang berbahan dasar daging sapi dan jeroan ini sekilas mirip gulai kuning. Kuahnya kental dengan perasan santan dan potongan daging. Tak hanya daging, di dalamnya juga ada jeroan seperti usus dan babat. 

Sejak dari suapan pertama, lidah Anda pun akan digiring pada kuliner khas seperti di tempat asalnya. Pekat, kaya rempah, dan aromanya unik. Di Kedai empal gentong Mang Darma, Anda pun bisa menikmati olahan Cirebon ini dengan rasa paling prima. Sahih saja, karena lokasi ini adalah cabang asli dari Krucuk Cirebon. Empal gentong di kedai yang berlokasi di Jalan Sadakeling No 11 ini, juga punya varian isian yang cukup banyak. Ada daging, babat, usus, tulang muda, kikil, dan cingur yang dicampurkan dengan kuah santan yang pekat. 

“Cara memasaknya disesuaikan dengan aslinya. Kuahnya diberi bumbu dari rempah khas seperti jahe, laos, kayu manis, dan salam lalu ditambahkan santan kental. Tapi untuk mendapatkan taste aslinya, jumlah rempah yang dimasukan harus genap 20 jenis. Pasti rasanya gurih dan sama seperti di Cirebon,” ujar Yane, pemilik Kedai Empal Gentong Mang Darma. Rasa yang sesuai selera asal, membuat empal gentong terasa berbeda pada genre kuah sejenis. 

Rasanya tak seperti gulai kuning, juga bukan soto betawi yang juga mendaulat jeroan. Ritual bersantap pun terasa kian khidmat, ketika kuah gurih tersebut menebar aromanya yang menawan. Jelas Yane, rahasia itu berasal dari cara memasaknya yang menggunakan peranti gentong gerabah. Selanjutnya, memasak pun wajib menggunakan kayu bakar agar bau eksotik dari kayu itu berbaur sempurna. 

Rasa gurih kuah empal gentong langsung terasa begitu masuk mulut. Daging dan jeroannya empuk serta tidak anyir karena ternetralisir oleh bumbu kuah santan yang menyerap. Semangkok empal gentong disajikan dengan sambal yang terbuat dari cabai kering yang dihancurkan, acar, juga potongan jeruk lemon untuk memberikan rasa asam. Ada pula nasi atau lontong. Seporsi empal gentong ditawarkan dengan harga Rp13.500.

Sedangkan jika ditambah nasi atau lontong harga yang ditawarkan adalah Rp16.000. Masyarakat Cirebon juga tak sangat akrab dengan hidangan tradisional nasi jamblang. Bahkan, ada juga varian lain seperti sega lengko alias nasi lengko. Nama nasi Jamblang, pertama kali dicetuskan lantaran olahan ini berasal dari Jamblang, sebuah kawasan di Kabupaten Cirebon.

 Lebih khas lagi, nasi Jamblang terasa klasik dengan cara penyajiannya yang menggunakan daun jati sebagai bungkus nasi. Bagi Anda yang gandrung menyantap aneka ragam racikan makanan, nasi jamblang bisa menjadi rekomendasi terwahid. Terlebih, menu ini disajikan dengan gaya prasmanan. Tapi lauk pakuk ala Jamblang juga terbilang langka. 

“Menu wajib yang biasa hadir, antara lain sambal goreng petai, balakutak, tahu sayur, paru-paru, semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar, goreng, sambal goreng telur, semur ikan, ikan asin, tahu, temped an masih banyak lagi,” tambahnya. Terang Yane, nasi Jamblang yang dibungkus dengan daun jati juga taksekadar menampilkan sentuhan tradisimemang terbilang Nasi yang digunakan untuk menu ini terbilang unik. 

Dibungkus dengan daun jati, nasi ini jadi punya aroma khas dan lebih tahan lama. Nasi untuk menu ini pun disajikan tidak dalam keadaan panas seperti di warung nasi. Ini yang membuatnya berbeda. “Satu hal yang tidak boleh terlewatkan, makan nasi jamblang juga wajib pakai sambal goreng. Sambal gorengnya juga harus menggunakan cabai tanjung yang warnanya merah pekat. Tapi rasanya juga tidak terlalu pedas karena sudah dibuang bijinya,” urainya. 

Tak perlu merogoh uang terlalu banyak. Untuk menikmati nasi Jamblang, Anda hanya butuh uang sekitar Rp5.000 untuk standar porsi, nasi dua pincuk daun jati serta lauk pauknya. Harga rata-rata satuan dari item nasi Jamblang dipatok Rp1.000 saja. Menu kawakan lain dari Cirebon, bisa anda buru lewat olahan nasi lengko. 

Seporsi nasi plus campuran sayuran ini, mendapuk potongan tempe goreng, tahu goreng, toge, timun, kucai, bawang goreng. Terakhir, disiram dengan sambel kacang serta kecap. Dijamin, acara makan yang murah meriah ini membuat Anda ketagihan untuk menyambangi tempat yang sama di lain hari. 

Warisan Kuliner Etnik ala Cirebon


Koran Online Cirebon | JAWA Barat memiliki aset keragaman kuliner yang unik dan membanggakan. Setiap kawasan di Tatar Priangan, pasti memiliki ciri khas dan olahan etnik yang pantas diburu pencinta masakan tradisional. 

Di Cirebon misalnya, kita bisa menjumpai olahan utama bertitel empal gentong dan nasi jamblang yang sangat legendaris. 

Sejak zaman kuno hingga era urban seperti sekarang, kedua makanan tersebut masih eksis dan diincar banyak orang. Bagi Anda yang merindukan nasi jamblang dan empal gentong khas Kota Udang, kini tak perlu meluangkan pelesir ke tapal batas Jabar tersebut. Sebab, beragam kedai dengan konsep otentik telah banyak hadir di luar Cirebon. Di Bandung, hidangan mumpuni ini dapat dijumpai di kawasan Sadakeling. 

Tak hanya mengadopsi, di tempat ini pula kita bisa menikmati atsmosfer dan cara penyajian yang sama persis seperti aslinya.Nuansa pesisir Cirebon pun bisa kita rasakan lewat sajian empal gentong. Menu yang berbahan dasar daging sapi dan jeroan ini sekilas mirip gulai kuning. Kuahnya kental dengan perasan santan dan potongan daging. Tak hanya daging, di dalamnya juga ada jeroan seperti usus dan babat. 

Sejak dari suapan pertama, lidah Anda pun akan digiring pada kuliner khas seperti di tempat asalnya. Pekat, kaya rempah, dan aromanya unik. Di Kedai empal gentong Mang Darma, Anda pun bisa menikmati olahan Cirebon ini dengan rasa paling prima. Sahih saja, karena lokasi ini adalah cabang asli dari Krucuk Cirebon. Empal gentong di kedai yang berlokasi di Jalan Sadakeling No 11 ini, juga punya varian isian yang cukup banyak. Ada daging, babat, usus, tulang muda, kikil, dan cingur yang dicampurkan dengan kuah santan yang pekat. 

“Cara memasaknya disesuaikan dengan aslinya. Kuahnya diberi bumbu dari rempah khas seperti jahe, laos, kayu manis, dan salam lalu ditambahkan santan kental. Tapi untuk mendapatkan taste aslinya, jumlah rempah yang dimasukan harus genap 20 jenis. Pasti rasanya gurih dan sama seperti di Cirebon,” ujar Yane, pemilik Kedai Empal Gentong Mang Darma. Rasa yang sesuai selera asal, membuat empal gentong terasa berbeda pada genre kuah sejenis. 

Rasanya tak seperti gulai kuning, juga bukan soto betawi yang juga mendaulat jeroan. Ritual bersantap pun terasa kian khidmat, ketika kuah gurih tersebut menebar aromanya yang menawan. Jelas Yane, rahasia itu berasal dari cara memasaknya yang menggunakan peranti gentong gerabah. Selanjutnya, memasak pun wajib menggunakan kayu bakar agar bau eksotik dari kayu itu berbaur sempurna. 

Rasa gurih kuah empal gentong langsung terasa begitu masuk mulut. Daging dan jeroannya empuk serta tidak anyir karena ternetralisir oleh bumbu kuah santan yang menyerap. Semangkok empal gentong disajikan dengan sambal yang terbuat dari cabai kering yang dihancurkan, acar, juga potongan jeruk lemon untuk memberikan rasa asam. Ada pula nasi atau lontong. Seporsi empal gentong ditawarkan dengan harga Rp13.500.

Sedangkan jika ditambah nasi atau lontong harga yang ditawarkan adalah Rp16.000. Masyarakat Cirebon juga tak sangat akrab dengan hidangan tradisional nasi jamblang. Bahkan, ada juga varian lain seperti sega lengko alias nasi lengko. Nama nasi Jamblang, pertama kali dicetuskan lantaran olahan ini berasal dari Jamblang, sebuah kawasan di Kabupaten Cirebon.

 Lebih khas lagi, nasi Jamblang terasa klasik dengan cara penyajiannya yang menggunakan daun jati sebagai bungkus nasi. Bagi Anda yang gandrung menyantap aneka ragam racikan makanan, nasi jamblang bisa menjadi rekomendasi terwahid. Terlebih, menu ini disajikan dengan gaya prasmanan. Tapi lauk pakuk ala Jamblang juga terbilang langka. 

“Menu wajib yang biasa hadir, antara lain sambal goreng petai, balakutak, tahu sayur, paru-paru, semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar, goreng, sambal goreng telur, semur ikan, ikan asin, tahu, temped an masih banyak lagi,” tambahnya. Terang Yane, nasi Jamblang yang dibungkus dengan daun jati juga taksekadar menampilkan sentuhan tradisimemang terbilang Nasi yang digunakan untuk menu ini terbilang unik. 

Dibungkus dengan daun jati, nasi ini jadi punya aroma khas dan lebih tahan lama. Nasi untuk menu ini pun disajikan tidak dalam keadaan panas seperti di warung nasi. Ini yang membuatnya berbeda. “Satu hal yang tidak boleh terlewatkan, makan nasi jamblang juga wajib pakai sambal goreng. Sambal gorengnya juga harus menggunakan cabai tanjung yang warnanya merah pekat. Tapi rasanya juga tidak terlalu pedas karena sudah dibuang bijinya,” urainya. 

Tak perlu merogoh uang terlalu banyak. Untuk menikmati nasi Jamblang, Anda hanya butuh uang sekitar Rp5.000 untuk standar porsi, nasi dua pincuk daun jati serta lauk pauknya. Harga rata-rata satuan dari item nasi Jamblang dipatok Rp1.000 saja. Menu kawakan lain dari Cirebon, bisa anda buru lewat olahan nasi lengko. 

Seporsi nasi plus campuran sayuran ini, mendapuk potongan tempe goreng, tahu goreng, toge, timun, kucai, bawang goreng. Terakhir, disiram dengan sambel kacang serta kecap. Dijamin, acara makan yang murah meriah ini membuat Anda ketagihan untuk menyambangi tempat yang sama di lain hari. 

Jumat, 22 Mei 2015

Dinsos Kabupaten Cirebon Mengaku Kerap Merazia PSK Remaja

Koran Online Cirebon - Prostitusi yang melibatkan remaja ditemukan di Cirebon, Jawa Barat. Buktinya, Satpol PP  Cirebon kerap menjaring mereka dalam razia rutin.

"Setiap bulan, kita razia dua kali. Di kos-kosan. Pasti ada yang tertangkap. Beberapa di antaranya masih berusia remaja," ungkap Kepala Seksi Anak Nakal Korban Napza dan Tuna Sosial Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Jumat (22/5/2015).

Mereka berusia sekitar 17 tahun. Rata-rata, mereka bukan berasal dari wilayah Cirebon.

Bila terjaring razia, petugas mendata lalu mengembalikan mereka ke masing-masing daerah asal.

Umumnya, kata Uun, mereka menjadi pekerja seks komersil dengan alasan terlilit masalah ekonomi. Namun, ada pula karena pernah menjadi korban pemerkosaan dan telah melakukan seks bebas.

Sumber Metrotvnews.com

Polisi Dalami Kasus Ambruknya Tembok Aula DPPKAD Kota Cirebon

Koran Online CIREBON - Polres Cirebon Kota terus mendalami kasus ambruknya tembok aula Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Cirebon. Lima orang saksi telah dimintai keterangan, termasuk mandor dan pemborong perobohan aula tersebut.

Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Hidayatullah mengatakan, proses penyelidikan atas kasus ambruknya tembok aula DPPKAD yang menewaskan seorang pekerja masih terus berjalan.

"Kami kumpulkan data dan barang bukti. Saksi-saksi yang diperiksa sudah lima saksi. Kami periksa ke mandor maupun pemborongnya terkait perobohan gedung tersebut," katanya di Mapolres Cirebon Kota, Jumat (22/5/2015).

Untuk lebih lanjut, kata dia, pihaknya akan melakukan gelar perkara dalam waktu dekat ini. Kemungkinan adanya tersangka dalam kasus ini pun, ujar Hidayatullah bisa terjadi.

Tembok aula DPPKAD Kota Cirebon di Jalan Pengampon ambruk, Senin (18/5/2015) sekitar pukul 10.00. Ketika itu, tembok sedang dirobohkan guna dibangun bangunan baru. Namun tiba-tiba tembok bagian atas ambruk, dan menimpa seorang pekerja. Pekerja itu pun tewas seketika di lokasi kejadian.

Komisi B DPRD Kota Cirebon menduga ada kelalaian kerja dalam kasus ini. Pekerja tanpa dilengkapi alat keselamatan kerja saat harus membongkar aula. Selain itu, pekerja juga diduga salah dalam membongkar tembok aula.

Sumber TRIBUNJABAR.CO.ID 

Warga Cirebon Diimbau Waspada Beras Plastik

Koran Online CIREBON - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon melakukan sidak beras plastik ke sejumlah pasar tradisional dan minimarket, Jumat (22/5/2015). Hasilnya, tak ditemukan beras diduga plastik di kios-kios beras maupun di minimarket.

Meski demikian, Disperindag tetap mengimbau masyarakat Kabupaten Cirebon agar tetap waspada terhadap kemungkinan beredarnya beras plastik di Kabupaten Cirebon. "Masyarakat tetap harus waspada ketika hendak membeli beras, walau memang tadi dari hasil sidak tak ditemukan beras diduga sintetis," kata Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon, Erry Achmad Husaeri.

Erry juga meminta masyarakat proaktif manakala menemukan beras diduga sintetis. Kata dia, masyarakat bisa lapor ke kuwu, camat, atau langsung ke Disperindag Kabupaten Cirebon.

"Nanti kami proses kalau memang ada temuan seperti itu," ujarnya. 

Sumber TRIBUNJABAR.CO.ID

Minggu, 03 Mei 2015

Yuk, Nonton Kesenian Tradisional Cirebon di Gua Sunyaragi!

KORAN ONLINE CIREBON | Sudah punya agenda jalan-jalan pada Minggu (3/5/2015) lusa? Jika belum, yuk, jalan-jalan ke Taman Air Gua Sunyaragi (TAGS). Pasalnya, lusa, Badan Pengelola Taman Air Gua Sunyaragi (BP TAGS) akan menyelenggarakan Gelar Seni Pasanggrahan 2.

Gelar Seni Pasanggrahan 2 akan menghadirkan beragam kesenian tradisional Cirebon seperti tari topeng kelana, ronggeng bugis, sintren, dan tayuban. Selain itu, ada juga penampilan kelompok paduan suara yang akan menyanyikan lagu-lagu Cirebonan. Acara berlangsung pukul 09.30-14.30.

Bagi yang berminat, bisa datang langsung ke TAGS lusa. Cukup membeli tiket masuk Rp 10.000, pengunjung sudah bisa menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional Cirebon juga mengelilingi area TAGS.

Wakil Direktur 1 BP TAGS, Muhammad Akbar mengatakan, Gelar Seni Pasanggrahan kali ini merupakan yang kedua digelar di TAGS. Sebelumnya, BP TAGS sukses menyelenggarakan Gelar Seni Pasanggrahan 1 pada bulan lalu.

"Alhamdulillah pengunjung pada Gelar Seni Pasanggrahan 1 cukup banyak, sekitar 500 pengunjung. Tak hanya dari Cirebon tapi banyak juga dari luar kota," kata Muhammad Akbar dalam rilis yang diterima Tribun, Jumat (1/5/2015) siang.

Muhammad Akbar mengatakan, BP TAGS sengaja menyelenggarakan Gelar Seni Pasanggrahan agar kesenian tradisional Cirebon tidak terkikis di tengah gempuran arus modernisasi. "Kita memang selayaknya menjaga identitas diri kita melalui seni budaya," ujarnya.

Sumber TRIBUN

Sabtu, 02 Mei 2015

May Day di Akhir Pekan, Sebagian Buruh di Cirebon Lebih Pilih Mudik

Koran Online Cirebon | Hari Buruh identik dengan momentum untuk menyuarakan aspirasi kepada para pemangku kepentingan. Namun, di Cirebon, sebagian buruh justru menganggap May Day tahun ini sebagai waktu yang tepat untuk pulang kampung.

Pasalnya, Hari Buruh jatuh pada akhir pekan.

Seperti yang diungkapkan buruh asal Cirebon, Qomar. Pria 26 tahun itu menilai sangat sayang jika May Day tidak dimanfaatkan untuk bertemu sanak keluarga di kampung halaman. Hari Buruh tahun ini jatuh pada Jumat, sedangkan Sabtu-Minggu, mereka libur.

“Buruh kan jarang ada kesempatan dan waktu untuk pulang, jika hari ini pulang kan lumayan bisa ketemu keluarga hingga hari Minggu,” ujar pemuda yang bekerja di sebuah pabrik busa di kawasan industri Tangerang, Banten, tersebut, Jumat (1/5/2015).

Namun, kenapa dia tidak memanfaatkannya untuk turun ke jalan, menyuarakan aspirasinya?

“Ya sama pentingnya sih, tapi kali ini saya kira keluarga lebih membutuhkan saya, mumpung libur,” kata dia.

Hal yang senada juga diakui Mukhlis, 24, pria asal Cirebon yang bekerja di sebuah pabrik otomotif di Karawang, Jawa Barat. Dia juga menjadikan May Day tahun ini sebagai waktu yang pas untuk mudik.

“Ya pengen balik aja,” katanya singkat.

Begitu pula dengan warga Cirebon yang enggan disebutkan namanya. Pria yang bekerja di Jakarta itu menganggap penyampaian tuntutan buruh saat May Day sudah terwakili. Walaupun, dia tergabung dengan salah satu serikat buruh.

“Saya lebih memilih pulang, toh di sana (Jakarta) sudah ada ratusan ribu orang yang bersuara, tapi jarang  didengar,” kata dia.

Hari buruh internasional resmi menjadi hari libur nasional sejak 2014. Hal itu merupakan penerapan dari janji yang diucapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika bertemu para pimpinan konfederasi dan serikat pekerja di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/4/2013).

Sumber Metrotvnews.com

Jumat, 01 Mei 2015

Pemkot Cirebon Resmikan Perumahan Khusus PNS

Koran Online Cirebon | Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon meresmikan perumahan khusus untuk pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di lingkungan Pemkot Cirebon. Perumahan itu merupakan bagian dari program Sejuta Rumah Untuk Rakyat yang dicanangkan pemerintah.
 
"Sedikitnya ada 580 unit rumah yang dikhususkan untuk PNS yang bekerja di Pemkot Cirebon, yang hingga kini belum memiliki hunian,’’ ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Asep Dedi, di sela-sela teleconference dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Rabu (29/4). 
 
Teleconference itu dilakukan usai pelaksaaan ground breaking dan peletakan batu pertama pembangunan dua tower Rumah Susun Sewa untuk pekerja/buruh di Ungaran, Jawa Tengah. Adapun lokasi perumahan tersebut terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Perumahan yang diberi nama “Griya Abdi Praja” tersebut memiliki total luas 10,4 hektare.

Asep menjelaskan, PNS yang membeli rumah di perumahan tersebut diberikan berbagai kemudahan. Diantaranya mendapat subsidi, pajak, dan lainnya yang ditanggung oleh negara. 
 
Asep menegaskan, perumahan tersebut benar-benar dikhususkan bagi PNS di lingkungan Pemkot Cirebon yang belum memiliki rumah. Selain itu, rumah tersebut harus benar-benar untuk ditinggali oleh PNS yang bersangkutan dan tidak boleh dikontrakkan.

Rumah yang dikhususkan untuk PNS itu memiliki tipe 36 dengan harga Rp 115 juta. Bagi PNS yang berminat, bisa datang lagsung ke Sekretariat Daerah Pemkot Cirebon.
 
Asep berharap, PNS di lingkungan Pemkot Cirebon bisa memanfaatkan kesempatan tersebut. Apalagi, di Jawa Barat, hanya Pemkot Cirebon saja yang mendapatkan program itu.

Sumber REPUBLIKA.CO.ID

Senin, 27 April 2015

Proyek Pelabuhan Cirebon Butuh Modal Rp2 Triliun

Koran Online Cirebon - Pengembangan Pelabuhan Cirebon Jawa Barat membutuhkan dana mencapai Rp2 triliun untuk mendukung program tol laut seiring dengan antisipasi pertumbuhan arus kapal dan barang serta mengurangi beban jalan raya di pantai utara Jawa atau pantura.

General Manager Pelindo II cabang Pelabuhan Cirebon Hudadi Soerja Djanegara mengatakan Pelabuhan Cirebon cukup potensial di kembangkan mengingat daerah industri atau hinterland-nya juga mendukung.

Dia mengayakan kebutuhan dana hingga Rp2 triliun tersebut untuk pengembangan pelabuhan Cirebon tahap I (2015-2020) yang meliputi reklamasi seluas 50 Ha, pendalaman kolam pelabuhan maupun alur hingga -12 mLw, serta penyiapan dermaga tambahan seluas 19.200 M2 untuk menampung kegiatan bongkar muat barang jenis curah cair dan peti kemas.

“Selain itu akan disiapkan akses tol langsung pelabuhan Cirebon-Kanci,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (27/4/2015).

Hudadi mengatakan feasiblility study proses pengembangan pelabuhan Cirebon tahap I tersebut saat ini sudah disiapkan oleh Kantor Pusat Pelindo II, serta proses analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) nya maupun yang terkait dengan master planakan di sampaikan ke Kemenhub melalui Kantor Syambandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon.

Dia mengatakan keterbatasan pelabuhan Cirebon selama ini karena kedalaman kolam dan alur pelabuhan hanya -5,5 LWs sehingga banyak kapal ukuran besar tidak bisa menyinggahi pelabuhan tersebut.

Sebagai contoh, kata Hudadi, di Cirebon saat ini terdapat tiga pabrikan pakan ternak yang cukup besar yakni Jakfa Comfid, Charoen Pokpan dan Patriot.

Namun, supply bahan baku atau importasinya masih harus dibongkar melalui pelabuhan Ciwandan Banten.

“Padahal, ketiga pabrikan pakan ternak di Cirebon itu membutuhkan sekurangnya 50-70 ribu ton perbulan untuk bahan baku kegiatan industri itu,” tuturnya.

Dia mengatakan, akibat belum bisa sandar kapal besar di pelabuhan Cirebon, bahan baku pakan ternak tersebut diangkut melalui jalan darat Pantura menggunakan truk gandeng setelah dibongkar di pelabuhan Ciwandan menuju lokasi pabrik di Cirebon.

“Artinya terdapat sekitar 1.000 truk dalam sebulan yang melintasi jalur pantura yang mengangkut bahan baku pakan ternak tersebut. Dan kondisi ini bisa memperburuk kondisi fisik beban jalan raya,”paparnya.

Hudadi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan rencana pengembangan pelabuhan Cirebon tersebut kepada stakeholders terkait, asosiasi penyedi adan pengguna jasa maupun Pemda.

“Pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan eksisting di Jawa Barat yang sangat potensial dikembangkan untuk menopang hinterland yang ada di Jawa Barat saat ini dan di masa mendatang,”paparnya.

Sumber Bisnis.com

Minggu, 19 April 2015

TKI Asal Cirebon Divonis Mati di Arab Saudi

Koran Online Cirebon - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Cirebon, Jawa Barat divonis hukuman mati di Arab Saudi. TKI tersebut dijatuhi hukuman mati karena melakukan pembunuhan terhadap rekannya sendiri sesama TKI.

Keluarga Ato Surapto alias Nawawi di Desa Marikangen, Blok Kajen Kidul, Kecamatan Plumbon sedang cemas. Mereka memikirkan nasib Nawasi menyusul rentetan eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Arab Suadi terhadap dua TKI.

Nawawi semula bekerja sebagai sopir pribadi di Makkah hingga akhirnya terlibat cekcok dan nekat membunuh rekannya sesama TKI pada 2012. Dia tak sendiri membunuh tapi bersama dua TKI lainnya asal Indramayu dan Sukabumi yang juga divonis mati.

“Cemas sekali, apalagi ada yang dihukum mati tanpa pemberitahuan lebih dulu,” ujar Ari, ibunda Nawawi kepada wartawan, Jumat (17/4/2015).

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cirebon akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat hukuman mati terhadap Nawawi. Terlebih hingga saat ini pemerintah setempat belum bisa berkomunikasi dengan Nawawi yang berada di penjara di Saudi Arabia.

Pihak Disnaker meminta data lengkap dari keluarga lantaran TKI yang berangkat melalui PT Arunda Bayu pada 2006 lalu tidak terdaftar di dinas setempat.

“Kami janji akan berupaya semaksimal mungkin dengan melayangkan surat kepada Kementerian Luar Negeri, Kemenakertrans, dan BNP2TKI agar saudara Nawawi bisa lolos dari hukuman mati,” ujar Kadisnakertrans Cirebon, Yadi Supriyadi.

Jumat, 17 April 2015

BMKG Dirikan Sekolah Lapang Iklim di Cirebon

Koran Online Cirebon - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendirikan Sekolah Lapang Iklim (SLI) di Desa Leuwidingding, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Sekolah tersebut dimulai Jumat (17/4/2015) dan akan berlangsung selama empat bulan.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Widada Sulistya mengatakan, SLI merupakan program BMKG agar para petani memahami iklim dan menyesuaikan iklim dengan pola tanam. Dengan begitu, kata dia, diharapkan produksi pertanian juga menjadi meningkat.

"Pesertanya berjumlah 24 petani dan satu babinsa. Semua dari Desa Leuwidingding, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon," kata Widada saat pembukaan SLI di area persawahan Blok Patok Patohoman, Desa Leuwidingding, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jumat (17/4/2015).

Para peserta SLI, kata Widada akan didampingi penyuluh pertanian dari Kecamatan Lemahabang dan petugas Stasiun Klimatologi Darmaga, Bogor. Pertemuan dilakukan sepuluh hari sekali, di mana dalam pertemuan diisi dengan mengamati iklim dan diskusi seputar iklim dan pertanian.

"Ini program sebenarnya sudah lama. Sebelum ada praktik lapangan seperti ini kami sosialisasi ke Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/kota, kemudian memberikan penyuluhan ke sejumlah penyuluh dari Dinas Pertanian baik dari provinsi maupun kabupaten/kota, dan sekarang baru sekolah lapangannya," kata Widada.

Kamis, 16 April 2015

Hati-hati, Jalanan di Cirebon Licin Akibat Hujan di Pagi Hari

Koran Online Cirebon - Hujan ringan telah mengguyur Cirebon, Jumat (17/4/2015) pagi. Akibatnya, sejumlah ruas jalan menjadi licin.

Ini tentu harus menjadi perhatian para pengguna jalan. Pasalnya, jalanan licin bisa menyebabkan kecelakaan.

Hujan ringan pagi ini tergolong awet. Pasalnya hujan sudah turun sejak dini hari, dan hingga pukul 08.00 hujan masih terus turun.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan Cuaca BMKG, wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) hari ini hingga esok (18/4/2015) pagi bakal hujan ringan. Demikian dilansir dari lamanhttp://meteo.bmkg.go.id/prakiraan/propinsi/13.

Suhu udara di wilayah Ciayumajakuning 23-33 derajat celcius dengan kelembaban 57-95 persen. Kecepatan angin 20-25 km per jam dari timur laut.

Anggota Dewan Cirebon Nikmati Mobil Baru dan Naik Gaji

Koran Online Cirebon - Sebanyak 9 fraksi yang ada di DPRD Kota Cirebon akan nikmati fasilitas mobil dinas baru. Fasilitas tersebut melengkapi kenaikan gaji yang sebelumnya mereka terima.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, rencananya 9 fraksi di DPRD Kota Cirebon akan mendapaktan mobil dinas jenis Toyota Rush dengan status pinjam pakai. Namun sekalipun sudah dialokasikan di Sekretarit DPRD Kota Cirebon pengadaannya tetap melalui bagian perlengkapan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon. Bahkan dari informasi yang didapat saat ini setiap fraksi pun sudah mulai membuat surat pengajuan mobil dinas tersebut ke sekretarit dewan.

Saat dikonfirmasi Ketua DPRD kota Cirebon, Edi Suripno membenarkan bahwa nantinya setiap fraksi akan mendapatkan mobil dinas. "Namun mobil dinas tersebut sifatnya hanya pinjam pakai," kata Edi. 

Ini artinya mobil tersebut hanya akan dipinjamkan, sehingga semua biaya operasionalnya mulai dari pengisian bahan bakar minyak (BBM), servis dan lainnya pun ditanggung setiap fraksi. Sekretariat Dewan menurut Edi tidak mengalokasikan anggaran operasional apa pun untuk mobil dinas fraksi tersebut. Karena status pinjam pakai itu pun maka setiap fraksi pun harus mengajukan surat permohonan terlebih dahulu untuk pinjam pakai mobil dinas tersebut.

Ada pun jenis mobil dinas yang diperuntukkan bagi 9 fraksi tersebut rencananya Toyota Rush. Sedangkan saat ditanyakan alokasi anggara untuk 9 moibl dinas tersebut, Edi mengaku tidak hafal secara detail. Namun yang jelas menurutnya alokasi untuk pengadaan mobil dinas 9 fraksi tersebut sudah ada dan saat ini dalam proses pengadaan.

Dengan adanya mobil dinas tersebut melengkapi fasilitas yang sebelumnya sudah didapatkan anggota DPRD Kota Cirebon. Seperti diketahui pada 1 April 2015 lalu anggota DPRD Kota Cirebon telah mendapatkan kenaikan tunjangan komunikasi intensif (TKI). Jika sebelumnya mereka menerima TKI sebesar Rp 4,2 juta/bulan maka mulai 1 April tahun ini mereka menerima TKI sebesar Rp 6,3 juta. Aturan ini pun berlaku surut. Sehingga pada 1 April lalu mereka pun sudah menerima rapelan TKI 3 bulan sebelumnya yaitu mulai Januari hingga Maret yang belum terbayarkan. Dengan adanya penambahan TKI ini berarti total gaji dan tunjangan yang diteirma anggota DPRD Kota Cirebon setiap bulannya mencapai Rp 17 juta dari sebelumnya Rp 13 juta.

Hingga berita ini diturunkan, konfirmasi dari Bagian Perlengkapan dan Keuangan Pemkot Cirebon terkait pengadaan mobil dinas untuk 9 fraksi di DPRD Kota Cirebon belum didapatkan. Kabag Perlengkapan dan Keuangan, Kadini, sedang tidak berada di tempat. 

Disdukcapil Cirebon Bakal Gelar Operasi Yustisi KTP Elektronik

Koran Online Cirebon - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cirebon bakal menggelar operasi yustisi untuk menjaring warga yang tidak memiliki KTP elektronik.

Bagi warga yang masih menggunakan KTP nonelektronik meski masih berlaku, bakal dikenakan sanksi tindak pidana ringan atau membayar denda Rp 50.000.

Operasi yustisi yang bakal digelar dalam waktu dekat ini, merupakan operasi yustisi yang pertama kali digelar sejak berdirinya Disdukcapil Kota Cirebon.

Menurut Kadisdukcapil Kota Cirebon Sanusi, operasi tersebut digelar untuk menjaring warga yang tidak memiliki KTP elektronik.

Dikatakan Sanusi, dasar hukum operasi yustisi yakni UU Nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan dan Perpres 112/2013.

"Undang Undang mewajibkan warga negara untuk memiliki dokumen kependudukan. Sedangkan Perpres 112 tahun 2013 menyebutkan KTP nonelektronik sudah habis masa berlakunya pada Desember 2014 lalu," kata Sanusi, Kamis (14/4/2015).

Semua orang yang melintas di jalan di titik dilakukannya operasi, lanjutnya, akan diperiksa, tanpa kecuali.

Diakuinya, sampai saat ini memang masih banyak warga yang belum mendapatkan KTP meski sudah dilakukan perekaman data sejak 3 tahun silam.

"Untuk warga yang memang belum memperoleh KTP meski sudah dilakukan perekaman data, kami menjamin tidak akan kena sanksi," ujarnya.

Menurutnya, untuk mengantisipasi kemungkinan warga yang terjaring
memberikan alasan bohong, tim operasi yustisi menyiagakan perangkat untuk mengecek keterangannya.

"Misalnya ada yang mengaku sudah perekaman data, tapi KTP belum jadi, kami langsung bisa mengecek di data base, benar tidaknya keterangannya," katanya.

Operasi yustisi, katanya, akan melibatkan sejumlah institusi dari mulai Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Kepolisian, Kodim, Dishub dan Satpol PP.

Saat ini, Sanusi mengungkapkan pihaknya sedang menyiapkan keperluan untuk kegiatan sosialisasi kepada warga.

"Kami juga akan melayangkan surat pemberitahuan kepada pemerintah daerah sekitar Kota Cirebon, seperti Pemkab Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka, terkait agenda tersebut," tukasnya.

Sementara itu, Ketua RW 5 Kebon Kelapa Timur Kelurahan/Kecamatan Kejaksan Kusnadi mengaku senang dengan akan adanya operasi yustisi.

Menurutnya, operasi yustisi bakal memaksa warga untuk segera memiliki KTP. "Saat ini kan masih saja ada warga yang belum melakukan perekaman data untuk membuat KTP elektronik, dengan alasan belum sempat. Tapi nanti kalau ada operasi yustisi kan pasti mereka akan meluangkan waktu," ucapnya.

Kusnadi meminta sosialisasi segera dilakukan, agar pihaknya juga bisa segera meneruskan sosialisasi kepada warga.

UNU Cirebon dan HNU Tiongkok Sepakat Bangun Pusat Kebudayaan

Koran Online Cirebon - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon dengan ‎Hebei Normal University (HNU) Tiongkok bersepakat untuk membangun Pusat Kebudayaan di kedua perguruan tinggi tersebut. Di UNU akan dibangun Pusat Riset Islam-Tionghoa pertama sedangkan di HNU akan dibangun Pusat Kebudayaan Indonesia di Tiongkok.

Kesepakatan tersebut ditandatangani Ketua PBNU yang juga Rektor UNU Prof. Dr. Said Aqil Siradj, MA saat melakukan kunjungan ke Hebei Normal University di Shijiazhuang, Selasa (14/4/2015) lalu.

Rektor UNU memberikan kuliah Studium General berjudul “Universalitas Agama”. Materi ini menarik perhatian luar biasa dari audiens karena Rektor mengatakan bahwa Islam sebenarnya anti kekerasan, amat toleran, dan rukun kepada perbedaan etnis maupun agama.

Kota Cirebon pun amat dikenal dalam sejarah Islam Tionghoa dengan para walinya yang disebut Wali Songo/ Sunan Gunung Jati dengan kisah putri Ong Tien dari Tiongkok. Karenanya kerjasama UNU Cirebon dengan HNU akan menjadi pusat riset mengenai mulainya perkembangan Islam-Tionghoa di Indonesia.

UNU ke depan, kata Rektor, sedang merencanakan pengembangan pembelajaran mahasiswa dalam memfasilitasi program studi baru yaitu Bahasa Mandarin, Senirupa Desain, Kepariwisataan, dan Kedokteran. Pengembangan program studi tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain dan kerjasama dengan HNU bukan tanpa alasan. HNU di Shijiazhuang merupakan kampus bereputasi.

‎Menurut Rektor HNU Prof Jiang Chunlan, jumlah mahasiswa Indonesia di HNU sekitar 200 mahasiswa di berbagai jurusan. Pertukaran mahasiswa Tiongkok dan Indonesia akan semakin meningkat dengan adanya MOU kerjasama antarnegara yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Xi Jinping belum lama ini. Menurut rencana program pemerintah Tiongkok akan merencanakan sebanyak 50 Pusat Kebudayaan Tiongkok di seluruh bagian dunia hingga pada tahun 2020.

Dalam Diskusi kedua Rektor, Kata Agil, sempat dibicarakan rencana untuk mendirikan Pusat Kebudayaan Tiongkok di Indonesia, berdirinya Pusat Kebudayaan Tiongkok saat ini baru terealisasi di 20 negara dunia. Untuk mewujudkan PKT atau China Cultural Center yang hanya satu untuk di setiap Negara, kota Cirebon dinilai layak menjadi pilihan karena adanya kekuatan perkembangan sejarah kebudayaan Islam-Tionghoa/Wali Songo. Cirebon dapat menjadi tempat riset kajian bersama untuk menelusuri fakta dan artefak kebudayaan akulturasi budaya khas Islam-Tionghoa.

"Terutama ‎bagi pertumbuhan nilai-nilai kemanusiaan di Cirebon agar dapat menebarkan kemaslahatan bagi bangsa Indonesia maupun bangsa China serta teladan kerukunan bagi bangsa bangsa dunia," kata Rektor UNU.

Pada kesempatan itu, hadir pula ‎Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Priyanto Wibowo dan menyatakan dukungannya dengan mengusulkan agar dapat segera dimulai aktivitas terlebih dahulu sebelum wujud kerjasama Government to Government (G to G) kedua negara. "Jadi usulnya didirikan dahulu semacam Pusat Studi Budaya dan Bahasa China/Mandarin di Universitas Nadhlatul Ulama Cirebon untuk mengimbangi adanya Pusat Studi Kebudayaan Indonesia di Hebei Normal University," ujarnya.

Dalam kunjungan ini, Rektor UNU Cirebon disertai dua dokter yang mewakili Yayasan Kawaluyaan. Yayasan Kawaluyaan membawahi RS Chung Hua I Yuen atau dikenal sebagai RS Kebonjati. Yayasan ini ‎bekerjasama dengan Yayasan Cahaya Putra Bangsa yang membawahi UNU-Cirebon.

Kerjasama kedua yayasan ini kata Rektor mendapat dukungan dari pihak HNU Medical College karena akan menjadi satu-satunya Rumah Sakit pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran Timur di Indonesia. Program ini pun akan menjadi program unggulan UNU Cirebon. "Nanti kita akan mengirimkan program profesi di lokasi baru pengembangan RS Chung Hua I Yuen Jalan Soekarno-Hatta Bandung yang akan disebut sebagai Rumah Sakit Nadhlatul Ulama-Chung Hua I Yuen (RSNU-Chung Hua I Yuen). Kerjasama ini sudah disepakati kedua yayasan dan mereka akan segera meletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit pada pertengahan bulan Juni 2015 yang akan datang," kata Rektor.

Kunjungan Rektor UNU ke HNU diikuti pula Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Daerah (Kadin) Jabar, Dedi Widjaja yang akan menjadi Ketua baru organisasi Indonesia-Tionghoa (INTI) Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, kerjasama ini akan menjadi wujud nyata ucapan terima kasih masyarakat Tionghoa-Indonesia terhadap Gus Dur yang telah membangkitkan kembali tradisi kebudayaan Tionghoa-Indonesia menjadi kekayaan keragaman negeri nusantara ini.

Dua Pejabat PT Pertani Cirebon Ditangkap Kejari Indramayu

Koran Online Cirebon - Kejaksaan Negeri Kabupaten Indramayu menahan dua pejabat PT Pertani (Persero) Cirebon Wilayah Jawa Barat ke Rutan Lapas Kelas IIB Kabupaten Indramayu, Kamis (16/4/2015).

Dua pejabat itu, yakni Kepala Cabang Pemasaran PT Pertani Cirebon Wilayah Jawa Barat Ali Priyambodo dan Kepala Unit Pergudangan Agribisnis (UPA) II Indramayu, Kadir.

Diduga, keduanya menggelapkan Rp 750 juta dana program kemitraan bina lingkungan serta dana uang hasil gabah dan beras, juga Rp 1.568.551.569 dana sistem resi gudang.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Indramayu Deddy Koesnomo membenarkan adanya penahanan terhadap kedua orang itu. Mereka ditahan tim penyidik Kejari Indramayu setelah dilakukan pemeriksaan di Kejari Indramayu.

"Selain penggelapan, mereka juga diduga memanipulasi data sistem resi gudang," katanya.

Dana pengguliran dalam dua program tersebut mencapai Rp 1,75 miliar. Dari jumlah tersebut, uang dua program tersebut yang menguap kurang lebih Rp 750 juta.

"Karena perbuatannya, kedua tersangka terkena Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman pidana 20 tahun penjara," ucap Deddy.

Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Indramayu, Subhan Gunawan mengatakan, pejabat PT Pertani telah mengembalikan uang kerugian negara kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu senilai Rp 641 Juta. Uang tersebut merupakan pengembalian kedua.

Sebelumnya, pejabat PT Pertani yang tersangkut kasus dugaan korupsi sistem resi gudang telah mengembalian dana Rp 114 juta. Secara total dana yang telah dikembalikan adalah Rp 750 juta.

Subhan Gunawan mengatakan dana titipan pengembalian uang negara tersebut akan disetorkan ke kas negara. Namun, hal itu akan dilakukan setelah kedua tersangka menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung.

Dugaan korupsi resi gudang PT Pertani Cirebon ini ditaksir merugikan keuangan negara hingga Rp 750 juta. Dua tersangka dianggap telah menyalahgunakan resi gudang milik petani untuk kepentingan pribadi.

Mereka diduga mengagunkan resi gudang milik petani ke lembaga perbankan untuk kepentingan pribadi. Resi gudang milik petani, kerap digunakan dan disalahgunakan untuk dijadikan agunan untuk memperoleh bantuan modal usaha.

Kendati telah mengembalikan uang negara, menurut dia, tindak pidana korupsi yang diduga dilakukannya tetap berjalan. Dugaan korupsi resi gudang milik petani tersebut dketahui, menguap pada tahun 2013 lalu.

Pada 2013, dia menjelaskan, Unit Pergudangan Agribisnis (UPA) II Indramayu di Tukdana mengeluarkan 116 resi gudang. Namun, ada temuan, baru lima resi yang diselesaikan dan tersisa 32 resi.

Tersangka AP diduga menggelapkan dana program kemitraan bina lingkungan (PKLB) sebesar Rp 600 juta dan dana hasil gabah dan beras sebesar 150 juta.

Subhan menjelaskan, sistem resi gudang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2007 serta Peraturan Menteri Perdagangan nomor 26 Tahun 2007, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi resi gudang.

Dia menerangkan, SRG hampir sama dengan sistem lumbung desa. Yang membedakan adalah jika lumbung desa tidak ada yang menjamin sehingga petani sulit mendapatkan dana atau modal. Pada SRG bisa diperjualbelikan, bisa dijadikan agunan senilai 70 persen dari total kepemilikan suatu barang.

Adapun barang yang di gudang masih merupakan milik petani karena barang tersebut hanya dititipkan pada pengelola resi gudang sehingga sewaktu barang tersebut naik harganya bisa diambil kembali. Namun, jika tidak sanggup mengembalikan uang yang digunakan, barang tersebut disita.

Setelah menjalani pemeriksaan di ruang Pidsus Kejari Indramayu, kedua tersangka yang didampingi tim pengacara langsung dibawa ke Lapas Indramayu.

"Keduanya yang masuk Lapas Indramayu masuk di Blok Mapenaling. Seseorang yang baru dijebloskan ke sana sambil menunggu hingga 7 hari ke depan," kata Ketua KPLP Lapas IIB Indramayu, Singgih.

Menurut dia, blok itu bagi seorang napi untuk mengenal lingkungan terlebih dahulu sampai benar-benar terbiasa baru ditempatkan sesuai dengan bloknya.

Tiket Mudik Kereta Ekonomi dari Cirebon Laris Manis

Koran Online Cirebon - Bagi Anda yang berencana mudik Lebaran dengan kereta api (KA) ekonomi sepertinya harus pandai-pandai memesan tiket. Pasalnya, setiap kali pemesanan dibuka, tiket KA ekonomi selalu langsung diburu pada calon pemudik.

Manager Corporate Communication PT KAI Daop III Cirebon, Supriyanto mengatakan, sejak penjualan tiket mudik dibuka Rabu (8/4/2015) hingga Rabu (15/4/2015), tiket KA ekonomi ludes terpesan. "Full booked, baik KA ekonomi komersial maupun yang PSO," katanya, Rabu (15/4/2015) siang.

Hari ini saja, kata dia, sejak dibuka pukul 00.00 hingga pukul 13.00 WIB, tiket KA ekonomi sudah terpesan penuh. Hari ini merupakan pemesanan tiket mudik untuk H-3 Lebaran.

Supriyanto mengatakan, calon pemudik masih punya kesempatan untuk bisa mudik dengan KA ekonomi, yakni pada H-2 Lebaran, H-1 Lebaran, dan seterusnya. Tiket H-2 Lebaran baru akan dijual Kamis (16/4/2015) dini hari, sementara tiket H-1 Lebaran dijual mulai Jumat (17/4/2015) dini hari, dan begitu seterusnya.

Stok dan Suplai Darah di Cirebon Tak Seimbang

Koran Online CIREBON - Kebutuhan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon hingga kini masih belum seimbang dengan suplai yang diterima. 

Padahal, kebutuhan atas darah tak hanya datang dari wilayah kota saja, melainkan hingga Jawa Tengah (Jateng).

Kantor PMI Kota Cirebon setiap hari rata-rata membutuhkan darah berbagai golongan hingga 100 labu. 

Namun, kebutuhan itu kerapkali tak tercapai akibat kurangnya pasokan darah yang didonorkan.

"Padahal, PMI Kota Cirebon ini penyokong pasokan darah seluruh rumah sakit di wilayah Cirebon. Bahkan terkadang kebutuhan darah datang pula dari wilayah lain seperti Sumedang serta daerah lain di Jateng seperti Brebes maupun Tegal," kata Kepala Seksi Pencari dan Pelestari Donor Darah PMI Kota Cirebon Bambang Eka Saputra.

Saat ini sendiri, kata dia, kebutuhan darah semakin meningkat seiring pesatnya pertumbuhan rumah sakit. 

Namun, hingga kini PMI Kota Cirebon hanya mampu mengamankan stok darah satu hari. Kondisi itu memprihatinkan sebab sesuai aturan standar, stok darah dinyatakan aman jika ketersediaannya mencapai empat hari.

Selama ini, lanjut dia, stok darah yang tersedia di PMI Kota Cirebon sebagian besar berasal dari pendonor sukarela dan lainnya dari pendonor pengganti saat benar-benar dibutuhkan. Saat ini tercatat 1.600 pendonor pada PMI Kota Cirebon.

Tak seimbangnya stok dan suplai darah diakuinya, seringkali membuat PMI kerepotan. Karena itu, pihaknya terus berupaya mencari sukarelawan yang bersedia mendonorkan darahnya. Pihaknya intens mengajak masyarakat untuk donor darah demi membantu sesama.

Dia menerangkan, donor darah yang sehat dilakukan tiga bulan sekali. Jika kondisi tubuh seorang pendonor sedang bagus, paling cepat donor darah bisa dilakukan 2,5 bulan sekali.

Selain mendatangi lokasi, pihaknya juga membuka layanan bagi pendonor di PMI yang hendak menyumbang darahnya.

"Apalagi kalau donor darah dari keluarga, lebih meyakinkan, lebih aman, dan terjamin," tambah dia.

Sementara itu, tak sedikit orang yang enggan mendonorkan darahnya dengan alasan takut. Meski mengetahui makna donor darah, rata-rata mereka tak bisa meredam ketakutannya sehingga tak melaksanakan misi manusiawi itu.

"Seumur hidup saya belum pernah donor darah, terus terang karena takut pada jarum suntik, meski saya tahu makna kemanusiaannya. Menurut saya, perlu ada pendampingan khusus bagi orang yang takut jarum dan semacamnya, agar mereka lebih berani mendonorkan darah," ungkap seorang warga, Kurnia.