Jumat, 22 Mei 2015

Dinsos Kabupaten Cirebon Mengaku Kerap Merazia PSK Remaja

Koran Online Cirebon - Prostitusi yang melibatkan remaja ditemukan di Cirebon, Jawa Barat. Buktinya, Satpol PP  Cirebon kerap menjaring mereka dalam razia rutin.

"Setiap bulan, kita razia dua kali. Di kos-kosan. Pasti ada yang tertangkap. Beberapa di antaranya masih berusia remaja," ungkap Kepala Seksi Anak Nakal Korban Napza dan Tuna Sosial Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Jumat (22/5/2015).

Mereka berusia sekitar 17 tahun. Rata-rata, mereka bukan berasal dari wilayah Cirebon.

Bila terjaring razia, petugas mendata lalu mengembalikan mereka ke masing-masing daerah asal.

Umumnya, kata Uun, mereka menjadi pekerja seks komersil dengan alasan terlilit masalah ekonomi. Namun, ada pula karena pernah menjadi korban pemerkosaan dan telah melakukan seks bebas.

Sumber Metrotvnews.com

Polisi Dalami Kasus Ambruknya Tembok Aula DPPKAD Kota Cirebon

Koran Online CIREBON - Polres Cirebon Kota terus mendalami kasus ambruknya tembok aula Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Cirebon. Lima orang saksi telah dimintai keterangan, termasuk mandor dan pemborong perobohan aula tersebut.

Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Hidayatullah mengatakan, proses penyelidikan atas kasus ambruknya tembok aula DPPKAD yang menewaskan seorang pekerja masih terus berjalan.

"Kami kumpulkan data dan barang bukti. Saksi-saksi yang diperiksa sudah lima saksi. Kami periksa ke mandor maupun pemborongnya terkait perobohan gedung tersebut," katanya di Mapolres Cirebon Kota, Jumat (22/5/2015).

Untuk lebih lanjut, kata dia, pihaknya akan melakukan gelar perkara dalam waktu dekat ini. Kemungkinan adanya tersangka dalam kasus ini pun, ujar Hidayatullah bisa terjadi.

Tembok aula DPPKAD Kota Cirebon di Jalan Pengampon ambruk, Senin (18/5/2015) sekitar pukul 10.00. Ketika itu, tembok sedang dirobohkan guna dibangun bangunan baru. Namun tiba-tiba tembok bagian atas ambruk, dan menimpa seorang pekerja. Pekerja itu pun tewas seketika di lokasi kejadian.

Komisi B DPRD Kota Cirebon menduga ada kelalaian kerja dalam kasus ini. Pekerja tanpa dilengkapi alat keselamatan kerja saat harus membongkar aula. Selain itu, pekerja juga diduga salah dalam membongkar tembok aula.

Sumber TRIBUNJABAR.CO.ID 

Warga Cirebon Diimbau Waspada Beras Plastik

Koran Online CIREBON - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon melakukan sidak beras plastik ke sejumlah pasar tradisional dan minimarket, Jumat (22/5/2015). Hasilnya, tak ditemukan beras diduga plastik di kios-kios beras maupun di minimarket.

Meski demikian, Disperindag tetap mengimbau masyarakat Kabupaten Cirebon agar tetap waspada terhadap kemungkinan beredarnya beras plastik di Kabupaten Cirebon. "Masyarakat tetap harus waspada ketika hendak membeli beras, walau memang tadi dari hasil sidak tak ditemukan beras diduga sintetis," kata Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon, Erry Achmad Husaeri.

Erry juga meminta masyarakat proaktif manakala menemukan beras diduga sintetis. Kata dia, masyarakat bisa lapor ke kuwu, camat, atau langsung ke Disperindag Kabupaten Cirebon.

"Nanti kami proses kalau memang ada temuan seperti itu," ujarnya. 

Sumber TRIBUNJABAR.CO.ID

Minggu, 03 Mei 2015

Yuk, Nonton Kesenian Tradisional Cirebon di Gua Sunyaragi!

KORAN ONLINE CIREBON | Sudah punya agenda jalan-jalan pada Minggu (3/5/2015) lusa? Jika belum, yuk, jalan-jalan ke Taman Air Gua Sunyaragi (TAGS). Pasalnya, lusa, Badan Pengelola Taman Air Gua Sunyaragi (BP TAGS) akan menyelenggarakan Gelar Seni Pasanggrahan 2.

Gelar Seni Pasanggrahan 2 akan menghadirkan beragam kesenian tradisional Cirebon seperti tari topeng kelana, ronggeng bugis, sintren, dan tayuban. Selain itu, ada juga penampilan kelompok paduan suara yang akan menyanyikan lagu-lagu Cirebonan. Acara berlangsung pukul 09.30-14.30.

Bagi yang berminat, bisa datang langsung ke TAGS lusa. Cukup membeli tiket masuk Rp 10.000, pengunjung sudah bisa menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional Cirebon juga mengelilingi area TAGS.

Wakil Direktur 1 BP TAGS, Muhammad Akbar mengatakan, Gelar Seni Pasanggrahan kali ini merupakan yang kedua digelar di TAGS. Sebelumnya, BP TAGS sukses menyelenggarakan Gelar Seni Pasanggrahan 1 pada bulan lalu.

"Alhamdulillah pengunjung pada Gelar Seni Pasanggrahan 1 cukup banyak, sekitar 500 pengunjung. Tak hanya dari Cirebon tapi banyak juga dari luar kota," kata Muhammad Akbar dalam rilis yang diterima Tribun, Jumat (1/5/2015) siang.

Muhammad Akbar mengatakan, BP TAGS sengaja menyelenggarakan Gelar Seni Pasanggrahan agar kesenian tradisional Cirebon tidak terkikis di tengah gempuran arus modernisasi. "Kita memang selayaknya menjaga identitas diri kita melalui seni budaya," ujarnya.

Sumber TRIBUN

Sabtu, 02 Mei 2015

May Day di Akhir Pekan, Sebagian Buruh di Cirebon Lebih Pilih Mudik

Koran Online Cirebon | Hari Buruh identik dengan momentum untuk menyuarakan aspirasi kepada para pemangku kepentingan. Namun, di Cirebon, sebagian buruh justru menganggap May Day tahun ini sebagai waktu yang tepat untuk pulang kampung.

Pasalnya, Hari Buruh jatuh pada akhir pekan.

Seperti yang diungkapkan buruh asal Cirebon, Qomar. Pria 26 tahun itu menilai sangat sayang jika May Day tidak dimanfaatkan untuk bertemu sanak keluarga di kampung halaman. Hari Buruh tahun ini jatuh pada Jumat, sedangkan Sabtu-Minggu, mereka libur.

“Buruh kan jarang ada kesempatan dan waktu untuk pulang, jika hari ini pulang kan lumayan bisa ketemu keluarga hingga hari Minggu,” ujar pemuda yang bekerja di sebuah pabrik busa di kawasan industri Tangerang, Banten, tersebut, Jumat (1/5/2015).

Namun, kenapa dia tidak memanfaatkannya untuk turun ke jalan, menyuarakan aspirasinya?

“Ya sama pentingnya sih, tapi kali ini saya kira keluarga lebih membutuhkan saya, mumpung libur,” kata dia.

Hal yang senada juga diakui Mukhlis, 24, pria asal Cirebon yang bekerja di sebuah pabrik otomotif di Karawang, Jawa Barat. Dia juga menjadikan May Day tahun ini sebagai waktu yang pas untuk mudik.

“Ya pengen balik aja,” katanya singkat.

Begitu pula dengan warga Cirebon yang enggan disebutkan namanya. Pria yang bekerja di Jakarta itu menganggap penyampaian tuntutan buruh saat May Day sudah terwakili. Walaupun, dia tergabung dengan salah satu serikat buruh.

“Saya lebih memilih pulang, toh di sana (Jakarta) sudah ada ratusan ribu orang yang bersuara, tapi jarang  didengar,” kata dia.

Hari buruh internasional resmi menjadi hari libur nasional sejak 2014. Hal itu merupakan penerapan dari janji yang diucapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika bertemu para pimpinan konfederasi dan serikat pekerja di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/4/2013).

Sumber Metrotvnews.com

Jumat, 01 Mei 2015

Pemkot Cirebon Resmikan Perumahan Khusus PNS

Koran Online Cirebon | Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon meresmikan perumahan khusus untuk pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di lingkungan Pemkot Cirebon. Perumahan itu merupakan bagian dari program Sejuta Rumah Untuk Rakyat yang dicanangkan pemerintah.
 
"Sedikitnya ada 580 unit rumah yang dikhususkan untuk PNS yang bekerja di Pemkot Cirebon, yang hingga kini belum memiliki hunian,’’ ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Asep Dedi, di sela-sela teleconference dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Rabu (29/4). 
 
Teleconference itu dilakukan usai pelaksaaan ground breaking dan peletakan batu pertama pembangunan dua tower Rumah Susun Sewa untuk pekerja/buruh di Ungaran, Jawa Tengah. Adapun lokasi perumahan tersebut terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Perumahan yang diberi nama “Griya Abdi Praja” tersebut memiliki total luas 10,4 hektare.

Asep menjelaskan, PNS yang membeli rumah di perumahan tersebut diberikan berbagai kemudahan. Diantaranya mendapat subsidi, pajak, dan lainnya yang ditanggung oleh negara. 
 
Asep menegaskan, perumahan tersebut benar-benar dikhususkan bagi PNS di lingkungan Pemkot Cirebon yang belum memiliki rumah. Selain itu, rumah tersebut harus benar-benar untuk ditinggali oleh PNS yang bersangkutan dan tidak boleh dikontrakkan.

Rumah yang dikhususkan untuk PNS itu memiliki tipe 36 dengan harga Rp 115 juta. Bagi PNS yang berminat, bisa datang lagsung ke Sekretariat Daerah Pemkot Cirebon.
 
Asep berharap, PNS di lingkungan Pemkot Cirebon bisa memanfaatkan kesempatan tersebut. Apalagi, di Jawa Barat, hanya Pemkot Cirebon saja yang mendapatkan program itu.

Sumber REPUBLIKA.CO.ID